Halo, selamat pagi, siang, sore, dan malam para pembelajar bahasa Indonesia yang keren-keren.
Pada pertemuan ketiga ini kita akan mempelajari materi tentang Teks Cerita Sejarah
Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya?
Sekarang kita akan memahami lebih dalam tentang Kaidan kebahasaan Teks Cerita Sejarah
1. Kata ganti (pronomina) Kata ganti adalah kata yang menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ganti yang akan dibahas khusus kata ganti orang. Kata ganti orang adalah kata ganti yang berfungsi menggantikan kata benda (orang).
4. Kata-kata tindakan (Verba material) Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, ataupun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan.
Contoh Verba Material (Kata dan Kalimat)
Pada pertemuan ketiga ini kita akan mempelajari materi tentang Teks Cerita Sejarah
Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya?
Sekarang kita akan memahami lebih dalam tentang Kaidan kebahasaan Teks Cerita Sejarah
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERITA SEJARAH
- Kata ganti orang pertama tunggal, contoh: hamba, saya, beta, aku, daku, awak, patik, hamba sahaya, dan sebagainya. Jamak, contoh: kami, kita
- Kata ganti orang kedua tunggal, contoh: kamu, engkau, tuan, saudara/saudari. Jamak, contoh: kamu sekalian, engkau sekalian, saudara sekalian, anda sekalian, kalian semua, dan sebagainya.
- Kata ganti orang ketiga tunggal, contoh: dia, ia, beliau. Jamak, contoh: mereka
2. Kalimat bermasa lampau Dalam cerita sejarah, terdapat fitur-fitur kebahasaan yang menjadi kekhasannya. Salah satu diantaranya adalah penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau.
Contoh:
- Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami Pontianak (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariyah
- Pada waktu itu, ...............
- Pada abad ke-17,......
Contoh:
- Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami Pontianak (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariyah
- Pada waktu itu, ...............
- Pada abad ke-17,......
3. Frasa adverbial Frase adverbial adalah frasa yang mengandung kata keterangan, contoh:
- Ayahku berangkat ke Jakarta kemarin sore.
- Dia sedang bertamu ke rumah temannya sekarang ini.
4. Kata-kata tindakan (Verba material) Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, ataupun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan.
Contoh Verba Material (Kata dan Kalimat)
- Mereka menebang pohon tersebut dengan cepat.
- Ikan itu digorengnya secara perlahan-lahan.
5. Konjungsi kausalitas Konjungsi sebab (kausal) menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya. Jadi, konjungsi kausal adalah konjungsi yang menghubungkan sebab dan akibat.
Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab itu, karena,dan karena itu. Berikut adalah beberapa jenis konjungsi kausal beserta contoh kata:
Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab itu, karena,dan karena itu. Berikut adalah beberapa jenis konjungsi kausal beserta contoh kata:
- Konjungsi kausal syarat adalah konjungsi kausal yang menghubungkan akibat dengan syarat terjadinya akibat tersebut. Contoh: jika, bila, kalau.
- Konjungsi kausal alasan adalah konjungsi kausal yang menyatakan alasan suatu akibat terjadi. Contoh: karena.
- Konjungsi kausal simpulan adalah konjungsi kausal yang menarik simpulan dari suatu sebab dalam bentuk akibat. Contoh: jadi, dengan, demikian.
- Konjungsi kausal akibat adalah konjungsi kausal yang menghubungkan akibat yang terjadi dari suatu sebab. Contoh: sehingga, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu.
- Konjungsi kausal untuk adalah konjungsi kausal yang menyatakan suatu sebab yang diharuskan untuk terjadinya sebuah akibat yang diharapkan. Contoh: untuk itu, agar.Contoh konjungsi kausal.
6. Konjungsi temporal
Konjungsi Temporal (kata sambung waktu), berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banyak memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal.
Konjungsi (kata sambung) temporal (waktu) menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Misalnya : hingga, ketika, sambil, sebelum, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, selanjutnya, seterusnya, tatkala,
Macam-macam Konjungsi TemporalKata konjungsi temporal terbagi menjadi dua yaitu kata konjungsi temporal sederajat dan kata konjungsi temporal tidak sederajat. Perhatikan penjelasan berikut ini!
Konjungsi (kata sambung) temporal (waktu) menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Misalnya : hingga, ketika, sambil, sebelum, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, selanjutnya, seterusnya, tatkala,
Macam-macam Konjungsi TemporalKata konjungsi temporal terbagi menjadi dua yaitu kata konjungsi temporal sederajat dan kata konjungsi temporal tidak sederajat. Perhatikan penjelasan berikut ini!
1. Konjungsi Temporal Sederajat Kata Konjungsi temporal sederajat adalah kata hubung yang bersifat setara atau sederajat. Kata konjungsi temporal sederajat tidak boleh di gunakan di awal kalimat. Jika diletakkan diawal kalimat, maka tidak akan menjadi kalimat yang tidak efektif. Kata konjungsi temporal sederajat yang sering dipakai adalah kemudian, sebelumnya, sesudahnya, lalu, dan selanjutnya. Konjugsi temporal sederajat biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara. Konjungsi temporal sederajat harus diletakkan ditengah kalimat.
Contohnya dalam kalimat sebagai berikut:
Contohnya dalam kalimat sebagai berikut:
- Dina mengumpulkan data dengan cara observasi, kemudian mengolah data tersebut untuk membuktikan hipotesa penelitiannya.
- Rina berencana mengadakan sebuah kegiatan, sebelumnya ia menyusun proposal.
- Andi berhasil menangkap bola lalu pergi dan menendang bola ke arah gawang lawan.
- Ibu memasukan telur, selanjutnya memasukkan mentega ke dalam wadah.
2. Konjungsi Temporal tidak Sederajat Kata konjungsi temporal tidak sederajat adalah kata hubung yang menghubungkat kalimat bertingkat atau tidak setara. Kata konjungsi temporal tidak sederajat dapat di gunakan di awal, tengah, maupun di akhir paragraf. Kata konjungsi temporal tidak sederajat yang sering di gunakan antara lain: ketika, sejak, apabila, sebelum, sesudah, hingga, demi, sementara, waktu, bila, sambil,dll
Contoh dalam kalimat:
Contoh dalam kalimat:
- Rina pergi ketika mentari mulai terbenam.
- Sejak kepergian ayahnya, ia menjadi tulang punggung keluarganya.
- Apabila peristiwa itu tidak terjadi, ia pasti tidak akan merasa bersalah seperti itu.
- Krisis moneter itu terjadi sebelum zaman reformasi.
- Sesudah dikocok hingga mengembang, masukkanlah tepung terigu secara perlahan sambil diaduk-aduk.
- Dia terus berjuang melawan penjajah demi tanah air tercinta.
- Waktu itu, Beliau sedang tidak berada di kota itu.
- Bila waktunya tiba, ia akan datang kembali.
- Dia kuliah sambil bekerja untuk membiayai pendidikannya.
Jika sudah memahami materi tersebut, kerjakan tugas berikut secara mandiri.
KELAS XII MM1
Unduhlah form tugas kalian pada link berikut
kemudian kirim tugas kalian pada email berikut ini
sayuthy22mantab@gmail.com
KELAS XII MM2
Unduhlah form tugas kalian pada link berikut
kemudian kirim tugas kalian pada email berikut ini
sayuthy22mantab@gmail.com
KELAS XII KPR
Unduhlah form tugas kalian pada link berikut
kemudian kirim tugas kalian pada email berikut ini
sayuthy22mantab@gmail.com
Komentar
Posting Komentar