Halo, selamat pagi, siang, sore, dan malam para pembelajar bahasa Indonesia yang keren-keren.
Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari materi tentang Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Ceramah
Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya?
A. Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks CeramahApabila kamu perhatikan dengan cermat contoh-contoh di atas, ketahuilah bahwa teks ceramah memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup.
1. PembukaBerupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
2. IsiBerupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
3. PenutupBerupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.
Pendahuluan
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan- ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat- rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
Isi (Rangkaian Argumen)
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
Penutup (Penegasan Kembali)
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran- saran yang disertai pula sejumlah alasan.
B. Mengidentifikasi Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.
Assalamualaikum Wr. Wb
Salam Sejahtera
Om Swastiastu . .
Pendahuluan
Yang saya hormati bapak / ibu Guru dan teman–teman yang saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmatnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Sebelum saya menyampaikan pidato ini, terlebih dulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan ceramah yang bertema “Pariwisata di Malang Selatan”.
ISISebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pariwisata di Malang Selatan sangat berkembang pesat. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya turis asing maupun turis lokal yang berkunjung ke Malang. Selain untuk berlibur turis – turis asing maupun turis lokal senang mengunjungi obyek – obyek wisata yang ada di Malang, antara lain wisata di Coban Pelangi, Coban Rais, Coban Rondo, Alun-alun Malang, Balai Kota Malang, dan lain sebagainya.
Turis – turis yang mengunjungi wisata di Malang sebagian besar ingin melihat dan menikmati keindahan alam di Kota Malang, disamping itu turis – turis juga suka dengan kerajinan tangan anak Malang dan cendera mata yang unik yang hanya ada di Kota Malang. Selain di daerah Kota Malang, wisata yang sering di kunjungi adalah wisata yang berada di sepanjang pantai selatan Malang, tepatnya dipantai Balaikambang dan pantai-pantai lainnya, disana biasanya mereka suka melakukan aktivitas berjemur, bermain, volly, dan ada juga yang hanya berenang di pantai. Selain di Balaikambang juga ada tempat wisata yang ramai dikunjungi para tamu asing maupun lokal yaitu pantai Tiga Warna, biasanya turis-turis asing maupun lokal pergi ke pantai Tiga Warna untuk melihat pemandangan indah disana.
Penutup
Hal ini menyebabkan meningkatnya devisa negara. Maka dari itu kita harus menciptakan suasana aman dan tentram serta berlaku ramah kepada semua orang khususnya kepada tamu–tamu asing maupun lokal yang berkunjung ke Malang, agar tetap mendapatkan predikat yang baik bahwa Kota Malang adalah kota yang sangat indah dan menarik dari segi pariwisatanya.
Cukup sekian pidato dari saya. Sungguh tiada gading yang tak retak, untuk itu saya mohon maaf apabila ada kata – kata saya yang kurang berkenan. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari materi tentang Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Ceramah
Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya?
Menganalisis
isi dan struktur teks ceramah
A. Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks CeramahApabila kamu perhatikan dengan cermat contoh-contoh di atas, ketahuilah bahwa teks ceramah memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup.
1. PembukaBerupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
2. IsiBerupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
3. PenutupBerupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.
Pendahuluan
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan- ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat- rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
Isi (Rangkaian Argumen)
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
Penutup (Penegasan Kembali)
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran- saran yang disertai pula sejumlah alasan.
B. Mengidentifikasi Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.
- Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang dituju pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara- saudara.
- Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
- Menggunakan kata-kata kerja mental seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
- Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
CONTOH TEKS CERAMAH PARIWISATA
Assalamualaikum Wr. Wb
Salam Sejahtera
Om Swastiastu . .
Pendahuluan
Yang saya hormati bapak / ibu Guru dan teman–teman yang saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmatnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Sebelum saya menyampaikan pidato ini, terlebih dulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan ceramah yang bertema “Pariwisata di Malang Selatan”.
ISISebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pariwisata di Malang Selatan sangat berkembang pesat. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya turis asing maupun turis lokal yang berkunjung ke Malang. Selain untuk berlibur turis – turis asing maupun turis lokal senang mengunjungi obyek – obyek wisata yang ada di Malang, antara lain wisata di Coban Pelangi, Coban Rais, Coban Rondo, Alun-alun Malang, Balai Kota Malang, dan lain sebagainya.
Turis – turis yang mengunjungi wisata di Malang sebagian besar ingin melihat dan menikmati keindahan alam di Kota Malang, disamping itu turis – turis juga suka dengan kerajinan tangan anak Malang dan cendera mata yang unik yang hanya ada di Kota Malang. Selain di daerah Kota Malang, wisata yang sering di kunjungi adalah wisata yang berada di sepanjang pantai selatan Malang, tepatnya dipantai Balaikambang dan pantai-pantai lainnya, disana biasanya mereka suka melakukan aktivitas berjemur, bermain, volly, dan ada juga yang hanya berenang di pantai. Selain di Balaikambang juga ada tempat wisata yang ramai dikunjungi para tamu asing maupun lokal yaitu pantai Tiga Warna, biasanya turis-turis asing maupun lokal pergi ke pantai Tiga Warna untuk melihat pemandangan indah disana.
Penutup
Hal ini menyebabkan meningkatnya devisa negara. Maka dari itu kita harus menciptakan suasana aman dan tentram serta berlaku ramah kepada semua orang khususnya kepada tamu–tamu asing maupun lokal yang berkunjung ke Malang, agar tetap mendapatkan predikat yang baik bahwa Kota Malang adalah kota yang sangat indah dan menarik dari segi pariwisatanya.
Cukup sekian pidato dari saya. Sungguh tiada gading yang tak retak, untuk itu saya mohon maaf apabila ada kata – kata saya yang kurang berkenan. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
O : pronomina (kata ganti)
O : istilah
O : kata kerja mental
O : konjungsi kausal (sebab-akibat)
O : konjungsi
O : kata persuasif
https://drive.google.com/drive/folders/1GSfiAbYeiWCWG-2y23Fdlmuuyl8q4aNA?usp=sharing kemudian kirim tugas tersebut pada email di bawah ini
XI KPR
kemudian kirim tugas tersebut pada email di bawah ini
Komentar
Posting Komentar