Langsung ke konten utama

KELAS XI : M5 KB 1 : Buku Fiksi

Halo, selamat pagi, siang, sore, dan malam para pembelajar bahasa Indonesia yang keren-keren.

Pada pertemuan kali ini ini kita akan belajar materi tentang Buku Fiksi


Hasil gambar untuk cover kumpulan cerpenHasil gambar untuk cover kumpulan cerpen

Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya?
Gambar terkait


Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca

Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1  Mendeteksi unsur intrinsik satu cerpen dari satu buku 
          fiksi yang dibaca.
3.9.2  Menyimpulkan pesan/amanat dari satu cerpen dari satu 
          buku fiksi yang dibaca.

Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan literasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan presentasi, peserta didik mampu:
1. mendeteksi unsur intrinsik satu cerpen dari satu buku fiksi yang dibaca secara tepat;
2. menyimpulkan pesan/amanat satu cerpen dari satu buku fiksi yang dibaca secara tepat;
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap toleransi, disiplin, jujur, unggul dan beprestasi, percaya diri, berani, menghargai, berkerjasama, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi, berliterasi, dan berkarakter.


Ayo BERLITERASI dulu dengan mengamati terlebih dahulu video pembelajaran tentang materi mendeteksi unsur intrinsik dan menyimpulan pesan/amanat cerpen dari satu buku fiksi yang dibaca berikut!


video pembelajaran tersebut bisa kalian unduh pada link dibawah berikut. https://youtu.be/LwmAS0dRzDY

Media pembelajaran power point



Media tersebut bisa diunduh pada link berikut: https://drive.google.com/open?id=1QB53ytLUV1VoHw78JQkkqpd_d1UT2kgd

Download buku fiksi pdf. Silakan cek link dibawah ini:
https://drive.google.com/open?id=1QB53ytLUV1VoHw78JQkkqpd_d1UT2kgd




Mari Baca Materi Berikut!

Buku Fiksi

Definisi Buku Fiksi
Buku fiksi merupakan buku atau karya sastra hasil imajinasi pengarang. Setiap karya sastra, baik yang berupa puisi, prosa, maupun drama tentu mempunyai tujuan untuk menyampaikan suatu pelajaran atau nilai berharga kepada pendengar atau pembacanya.
Salah satu karya sastra berbentuk prosa adalah cerpen. Terdapat banyak sekali nilai yang dapat disampaikan melalui cerpen; baik kemanusiaan, moral, budaya, sosial maupun nilai lainnya, misalnya menghormati orang lain, memerhatikan orang-orang yang terpinggirkan, mencintai, flora dan fauna, dan lain-lain.

Unsur Intrinsik Buku Fiksi
Unsur intrinsik adalah unsur yang berada di dalam buku fiksi atau unsur yang membangun cerita fiksi dari dalam. Unsur intrinsik meliputi:
1. Tema
2. Pesan/amanat
3. Tokoh
4. Alur
5. Latar
6. Sudut Pandang

Pesan/Amanat
Istilah dalam sastra, pelajaran atau nilai yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pendengar atau pembacanya itu disebut amanat. Amanat merupakan salah satu unsur pokok yang membangun karya sastra dari dari dalam karya sastra itu sendiri (unsur instrinsik).
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Karena itu, pesan moral tentu isinya berupa nilai-nilai yang baik sehingga pembaca bisa menjadikannya sebagai teladan atau contoh pembelajaran hidup. Biasanya, pesan atau amanat bisa ditelusuri melalui percakapan dan tindakan berbagai tokoh dalam cerita tersebut.
Nilai-nilai yang terkandung dalam suatu cerpen dapat dicari dan diidentifikasikan dari kalimat-kalimat yang dituliskan oleh penulis. Cara lain adalah dengan mencermati dialog antar tokoh yang ada dalam cerita, atau menyelesaikan masalah, dan lain-lain.
            Pengarang biasanya menyuarakan pesan-pesan moral dan pesan lainnya melalui dialog atau pemikiran tokoh. Peran tokoh yang digunakan sebagai media biasanya adalah tokoh utama. Namun, karena cerpen jarang menggunakan tokoh tambahan, maka tokoh yang ada dalam cerita itulah tokoh utamanya.
Deteksi nilai yang terkandung dalam cerpen juga bisa dilihat dari alurnya. Berdasarkan peristiwa-peristiwa yang menyusun alur, pembaca dapat menemukan secara implisit nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Macam-macam amanat:
a. Tersurat, diartikan sebagai amanat atau pesan yang secara jelas atau eksplisit diuraikan dari kata-kata sebuah tulisan.
b. Tersirat, merupakan kebalikan dari amanat tersurat. Amanat/ pesan yang secara sengaja tidak dijelaskan atau dijabarkan secara tertulis di sebuah karya, tetapi pembaca dapat mengetahuinya melalui alur/jalan cerita yang ada dalam tulisan tersebut. Sehingga amanat tersirat sifatnya implisit atau tersembunyi.

Ciri-ciri amanat:
a. Secara implisit (tersirat), amanat disampaikan dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir.
b. Secara eksplisit (tersurat) yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita

     Beberapa bentuk nilai-nilai sebagai pesan/amanat cerpen yang dapat digunakan sebagai pembelajaran hidup, misalnya nilai moral, budaya, sosial, religi/agama, dan lain-lain.
a. Nilai religius/keagamaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan ibadah, kepercayaan, atau unsur keTuhanan.
b. Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan perbuatan baik atau buruk, etika, dan budi pekerti.
c. Nilai sosial adalah nilai yang berhubungan dengan norma dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya, suka menolong atau membantu.
d. Nilai budaya adalah sesuatu yang  berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan-kebiasaan yang bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.



Contoh kutipan cerpen dari satu buku fiksi
Pengecat Langit Malam _ Muhammad Asrori
Satu kaleng cat dan kuas berbagai ukuran untuk mengubah sesuatu yang belum dicoba menjadi sangatlah pantas untuk dicoba. Setidaknya daripada duduk terpekur tanpa melakukan aktivitas apapun. Langsung saja kutandatangani buku gudang dan mengangkat kaleng cat dan kuas-kuas tersebut ke atas kendaraan kecil mirip mobil golf yang mereka sebut land-shuttle. Kupacu kendaraan keluar daerah Retriksi 24, daerah penyimpanan peralatan langit. Saatnya menjalankan rencana A. Sebenarnya sudah puluhan kali kukirimkan surat mosi tidak percaya kepada Gubernur Langit tertuju kepada Bulan yang menggantung di koordinat K-155. Mosi tidak percaya yang kutandatangani atas nama pribadi dan alasan pribadi. Cukup sederhana: Karena ada seseorang yang istimewa di hatiku merasa trauma atas kejadian yang melibatkan Bulan dimana ia telah turut ikut campur menjadi setting yang salah dalam satu perjalanan kisah kasih seseorang tersebut. Sejak peristiwa itu ia tidak mau menatap langit malam. Padahal aku sudah mencoba berbagai sudut pandang untuk meyakinkannya bahwa kali ini bersamaku, bulan akan menjadi setting yang istimewa. Tapi ia tetap ngotot tidak akan mau menatap langit malam, terlebih jika masih ada bulan itu! Jadilah hal itu alasan yang jelas bagiku. Bagimu mungkin terdengar dibuat-buat dan mengada-ada. Tapi ini hidupku. Aku harus bertindak. Selain surat mosi tidak percaya, juga kukirimkan surat pada bulan untuk mengundurkan diri dari posisinya sekarang, dengan alasan lain yang telah kuganti dengan dalih regenerasi. Saatnya ada bulan baru di koordinat K-155 yang punya gairah temaram lebih baik. Namun sampai detik ini surat mosi tersebut masih belum ditanggapi dan terealisasi. Hingga terbetik suatu rencana. Rencana ini muncul ketika ada satu pemberitaan di Harian Langit edisi #1 tahun cahaya ke-21 dimana SkyWork and Piece, perusahaan pemasang iklan, membuka lowongan kerja: Dibutuhkan pengecat langit, shift malam, di Bintang 240680, Bulan K-155, Perlip Area 25 Horison 01 hingga garis batas 83. Jam kerja dan gaji memuaskan. Gaji dibayar ketika kontrak selesai. Wah, setali tiga uang. Langsung saja kudatangi kantor jasa pengerah tenaga kerja yang memasang iklan. Pengecat langit malam merupakan pekerjaan yang jarang diingini siapapun. Jadi tak heran tidak ada satu pelamar pun yang menjadi saingan. Sebenarnya ada satu pelamar yang kutemui ketika sama-sama berjalan di trotoar. Tapi nampaknya pelamar satu ini agak mabuk. Dia berjalan dengan satu kaki di atas trotoar dan satu kaki lainnya di atas jalan aspal. Kusapa dia, “Mau kemana, Mas?” “Eh, anu, anu, ehm, ma… mau ngelamar kerja di langit,” jawabnya kebingungan tapi sudah kutangkap maknanya. Kulanjutkan pertanyaan, “Eh, Mas, kok jalannya satu di atas aspal dan satu di atas trotoar. Apa nggak capek?” Di luar dugaan, pelamar yang benar-benar mabuk ini menjawab kegirangan, “Ya ampun, untung, untung! Selamet, selamet. Saya kira saya tadi pincang. Pantes dari tadi melangkah susahnya minta ampun. Trima kasih, Mas, sudah ngingetin.” Ah, dasar gila! Saingan satu saja nggak beres. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan minimnya minat pada pekerjaan ini. Pertama, alasan keselamatan. Pekerjaan ini memiliki fasilitas penunjang hidup yang jauh dari memadai, apalagi jasa pengerah tenaga kerja tidak menanggung resiko kecelakaan serta jaminan keselamatan. Kedua, banyak detail bintang yang tidak boleh sampai terkena cat atau sampai jatuh ke bumi. Bila hal ini terjadi maka kerugian akan dibebankan kepada pengecat langit malam. Tapi bagiku itu bukan masalah, semua dapat diatur di atas sana nanti. Bukankah semua sudah direncanakan. Dari atas land-shuttle kulihat langit malam di atasku memang sudah pudar dan berwarna muram. Beberapa bagiannya terkelupas. ........

Contoh nilai-nilai yang ditemukan dalam cerpen melalui pesan/amanatnya sebagai berikut:


Kutipan
Nilai
Pesan/Amanat
“Walau apa katamu terhadapku, walau kau caci maki aku, kau kutuki aku, aku terima. Tapi, untuk membiarkan Masri dan Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan melarangnya, o...o...o..., itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya pada-Nya. Kau memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bisa ditawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya. Prinsip hidup setiap orang yang menjunjung kebenaran Tuhan.”
(Kemarau, A.A. Navis)

Nilai Religius
Setiap manusia harus memegang prinsip sesuai dengan ajaran agama.
Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan semena-mena. Tidakkah sepatutnya hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan  kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.
(Gerhana, Muhammad Ali)

Nilai Moral
Sebagai makhluk sosial dan hidup bermasyarakat sebaiknya menghindari perbuatan membesar-besarkan persoalan yang kecil sehingga berakibat fatal.
Jalan keluar yang lain, menurut pikiran Badri, ialah kawin dengan seorang gadis yang punya pekerjaan. Yang lebih baik ialah yang jadi pegawai negeri sebab pegawai negeri lebih banyak memunyai keringanan tugas dibanding dengan pegwai swasta. Pegawai negeri yang terbaik untuk dijadikan istri adalah Pendidik sekolah karena terlatih dengan hidup yang sangat sederhana.
 
Nilai Sosial
Kriteria memilih gadis yang tepat untuk dijadikan sebagai teman hidup (istri)
Di sinilah terjadi perbuatan yang menyesatkan. Namun, Monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya dengan gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Ia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
(Raumanen, Marianne Katoppo)

Nilai Budaya
Seorang laki-laki harus memiliki prinsip tentang perjodohan, karena hal tersebut menyangkut keberlangsungan rumah tangganya.


Penggalan teks cerpen dikutip dari buku Mandiri, Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga)



Jika sudah memahami materi di atas, berikutnya silahkan kerjakan tugas  berikut! 


XI UPW 2 dan 3, KEP 1 dan 2
https://drive.google.com/open?id=14eEMLQBwPCMaVOPlB1OaxBnm7jDRm6YX
kemudian kirim tugas tersebut pada email di bawah ini

JANGAN LUPA BERI NAMA KALIAN PADA FILE TUGAS MASING-MASING!

XI MM 1

https://drive.google.com/drive/folders/11zTi_hFUXM9Kza2F4jQV63IMRoXPw_op?usp=sharing  kemudian kirim tugas tersebut pada email di bawah ini

JANGAN LUPA BERI NAMA KALIAN PADA FILE TUGAS MASING-MASING!

XI MM 2
https://drive.google.com/drive/folders/1GSfiAbYeiWCWG-2y23Fdlmuuyl8q4aNA?usp=sharing kemudian kirim tugas tersebut pada email di bawah ini
JANGAN LUPA BERI NAMA KALIAN PADA FILE TUGAS MASING-MASING!

XI KPR
kemudian kirim tugas tersebut pada email di bawah ini
JANGAN LUPA BERI NAMA KALIAN PADA FILE TUGAS MASING-MASING!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI : M5 KB 3 : Menganalisis Isi, Sitematika, dan Kaidah Kebahasaan Teks Proposal

Halo, selamat pagi, siang, sore, dan malam para pembelajar bahasa Indonesia yang super keren. Pada pertemuan ketiga ini kita akan mempelajari materi tentang  Menganalisis Isi Teks Debat .  Setelah   mempelajari   materi   ini,   kamu   diharapkan   mampu: Menganalisis proposal, peserta didik mampu mengidentifikasi dan menemukan isi/informasi, sistematika, dan unsur kebahasaan proposal secara tepat Menguraikan isi/informasi, sistematika, dan unsur kebahasaan proposal dalam bentuk simpulan secara tepat. Sebelum mulai kegiatan belajar har ini, jangan lupa berdoa dulu ya? A. Mari amati video berikut! B. Mari amati materi PPT berikut ini! https://drive.google.com/open?id=1JlKPpIwrqMuYwSJ53nMvvhhBqBrH32aK C. Materi menganalisis isi proposal Pada pembelajaran kali ini, kalian akan belajar menganalisis isi dengan mengidentifikasi informasi dalam proposal. Setelah itu, kamu akan mempelajari cara menganalisis sistemattika penulisan p...

KELAS XI : M4 KB 1 : BUKU PENGAYAAN (NONFIKSI)

Halo, selamat pagi, siang, sore, dan malam para pembelajar bahasa Indonesia yang keren-keren. Pada pertemuan kali ini ini kita akan belajar materi tentang Buku Pengayaan (Nonfiksi) Sebelum belajar jangan lupa berdoa dulu ya? Kompetensi Dasar 3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan        (nonfiksi) yang dibaca Indikator Pencapaian Kompetensi 3.7.1 Mendeteksi butir-butir penting dari buku pengayaan           (nonfiksi) yang dibaca dengan cermat. 3.7.2 Membuat ringkasan butir-butir penting dari satu           buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca dengan cermat dan           runtut. Tujuan pembelajaran Melalui kegiatan literasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan presentasi, peserta didik mampu: 1. mendeteksi butir-butir penting dari buku nonfiksi yang dibaca      dengan cermat secara berkelompok; 2. membuat rin...

FORUM DISKUSI KELAS XII MM 1 DAN XII KPR : M1 KB 2 : Struktur Surat Lamaran Pekerjaan

Assalamualaikum, Wr. Wb. Selamat pagi, anak-anakku pembelajar bahasa Indonesia KELAS  XII MM1  dan  Kelas XII KPR  yang keren-keren. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal afiat. Amin? Pada forum diskusi M 1 KB 2 kali ini, kita akan saling  bertukar  pendapat ,  wawasan , dan  pengetahuan . Setelah kalian memahami materi Surat Lamaran Pekerjaan.  1. Apakah struktur setiap Surat Lamaran Pekerjaan berbeda?   2. Mengapa dalam menulis Surat Lamaran Pekerjaan tidak boleh dengan menyombongkan kemampuan atau memelas? 3. Menurut kalian, seberapa pentingkah lampiran yang akan kalian ikutsertakan pada surat teks lamaran pekerjaan?  Kemukakan alasan kalian masing-masing! Silahkan kemukakan jawaban kalian pada kolom komentar. Terimakasih.